Kisah Legenda Tanjakan Cinta di Gunung Semeru

Di lereng Gunung Semeru, terdapat sebuah kisah yang terkenal dengan sebutan “Tanjakan Cinta”. Kisah ini bermula dari legenda cinta dua sejoli yang tinggal di desa sekitar gunung tersebut. Nama kedua sejoli ini adalah Raden dan Dewi. Berikut Legenda Tanjakan Cinta Gunung Semeru bermula.

Legenda Tanjakan Cinta Semeru

Dua Sejoli

Raden adalah seorang pemuda tampan yang memiliki semangat petualang dan keberanian yang tinggi. Ia sering mendaki Gunung Semeru untuk mengejar kecintaannya pada alam dan keindahan puncaknya.

Sedangkan Dewi adalah seorang gadis cantik dan lembut hati yang tinggal di sebuah desa dekat gunung. Ia memiliki ketertarikan yang sama pada alam dan keindahan Gunung Semeru.

Kisah Berawal dari Pecinta Gunung

Suatu hari, saat Dewi mendengar kabar bahwa ada seorang pendaki yang selalu mengagumi keindahan alam di puncak Gunung Semeru, hatinya terpanggil untuk mencari tahu siapa pemuda tersebut.

Setelah mencari informasi lebih lanjut, Dewi menemukan bahwa pemuda tersebut adalah Raden.

Dewi merasa terpikat dengan cerita tentang semangat petualangan …

Continue Reading

Mendaki Gunung Semeru, Tanpa Persiapan Fisik #1

Awal mula diajak Mendaki

Ketika aku masih bekerja di Pengeboran Batu bara, hal yang paling di tunggu-tunggu adalah cuti. Saat itu aku bekerja roosteran selama kurang lebih 75 hari di Proyek Jambi, Muara Tebo. Sekitar tanggal 26 Juli 2014 aku resmi cuti selama 14 hari dari pekerjaan di lapangan yang pada saat itu bertepatan dengan libur Lebaran.

Mendaki Gunung Semeru

Perjalanan pulang kerumah dari Sumatra sangat lancar dan aman terkendali, sesampai dikota Malang aku bertemu dengan Keluarga dan Teman-teman. Pada saat bertemu dengan teman-teman ini lah aku mendapat kabar jika pendaki Gunung senior di kampung halamanku sebut saja Mas Eko dan Mas Bari akan mengadakan pendakian bersama ke Gunung Semeru.

Sebenarnya waktu pendakian kurang pas buat orang yang beragama Islam seperti aku, karena Mendaki Gunung Semeru akan dilaksanakan ketika H+1 Lebaran tanggal 29 Juli 2014. Sontak saja aku sempat bimbang ingin ikut atau tidak, karena hari-hari itu seluruh keluarga besarku berkumpul bersama …

Continue Reading